Facebook

Kamis, 17 Desember 2015

Unknown

Si Raden Pak Unyil

Drs. Raden Soejadi (Suyadi) atau yang lebih akrab dikenal dengan Pak Raden tutup usia pada hari jumat 30 oktober 2015 kemarin di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Selatan.
Pak Raden lahir di Jember, Jawa Timur 28, November 1932, Pak Raden merupakan lulusan seni rupa Institut Teknologi Bandung tahun 1960, kemudian ia belajar animasi di Perancis hingga tahun 1963.

Sepulang dari Perancis Pak Raden kemudian membuat sebuah film yang berjudul ‘Si Unyil’ pada tahun 1980 an, Film tersebut bercerita tentang kehidupan anak SD bernama Unyil, nama Unyil diambil dari kata ‘Mungil’ yang artinya kecil. Diceritana dalam film tersebut, Unyil dan taman-temannya hoby berpetualang.

Film ciptaan Raden Suyadi ini sangat populer ditahun 90 an kebawah dan ditayangkan di stasiun Televisi Republik Indonesia (TVRI) setiap hari minggu, tokoh-tokoh yang terkenal dari film Si Unyil itu antara lain, Unyil, Pak Raden dan Pak Ogah. Berkat film ini pun muncul istilah kata “Hom Pim Pah Alaihum Gambreng”

Profil dan Biografi Pak Raden Si Unyil

Profil dan Biografi Pak Raden Si Unyil
Wajah asli Pak Raden Tanpa Kumis saat mendapatkan penghargaan dari Anugerah KPI tahun 2013 (via twicsy.com/i/5jkrCe)
  • Nama Lengkap : Drs. Raden Soejadi
  • Nama Keren : Pak Raden
  • Tempat Lahir : Jember, Jawa Timur, Indonesia
  • Tanggal Lahir : 28 November 1932
  • Agama : Islam
  • Meninggal : 30 oktober 2015 (usia 82 tahun)
  • Karya : Si Unyil
  • Almamater : Institut Teknologi Bandung Jurusan Seni Rupa tahun 1960

 

Berikut adalah penghargaan yang pernah diraih oleh Pak Raden :

  • Anugerah KPI tahun 2013 (Lifetime Achievement)
Diatas adalah Profil dan Biografi Pak Raden Si Unyil, yang kini sudah tiada, beliau sudah lebih dulu meninggalkan kita semua. Selamat jalan Pak Raden, Karyamu akan selalu kami kenang !!
Read More
Unknown

Peneliti Berprestasi Khoirul Anwar Penemu 4G LTE

Peneliti Indonesia yang telah menorehkan prestasi di kancah internasional. Dia adalah Prof. Dr. Khoirul Anwar, penemu dan sekaligus pemilik paten teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Temuannya ini kemudian mendapatkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan. Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang.
Dosen sekaligus peneliti yang bekerja di laboratoriom Information Theory and Signal Processing, Japan Advanced Institute of Science and Technology, di Jepang ini adalah lulusan dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung dengan predikat cum laude di tahun 2000. Ia kemudian meraih gelar master dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST) pada tahun 2005 dan gelar doktor pada tahun 2008 di kampus yang sama. Pada tahun 2006, ia juga pernah menerima IEEE Best Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS), di California. Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada tahun 2007.
INSPIRASI besar memang bisa datang dari mana saja, termasuk dari film animasi untuk anak-anak. Anda mungkin tak pernah mengira, sebuah film anime Jepang ternyata bisa mengilhami penemuan penting yang merevolusi anggapan tak terpatahkan di jagat transmisi telekomunikasi nirkabel.
Tapi cerita itulah yang terjadi pada diri Khoirul Anwar, dosen sekaligus peneliti asal Indonesia yang bekerja di laboratoriom Information Theory and Signal Processing, Japan Advanced Institute of Science and Technology, di Jepang.
Saat terdesak karena harus mengajukan tema penelitian untuk mendapatkan dana riset, Khoirul memeras otaknya. Akhirnya ide itu muncul juga dari Dragon Ball Z, film animasi Jepang yang kerap ia tonton.
Ketika Goku, tokoh utama Dragon Ball Z, hendak melayangkan jurus terdahsyatnya, ‘Genki Dama’ alias Spirit Ball, Goku akan menyerap semua energi mahluk hidup di alam, sehingga menghasilkan tenaga yang luar biasa.
“Konsep itu saya turunkan formula matematikanya untuk diterapkan pada penelitian saya,” kata Khoirul, kepada VIVAnews melalui surat elektroniknya, Jumat 13 Agustus 2010.
Maka inspirasi itu kini mewujud menjadi sebuah paper bertajuk “A Simple Turbo Equalization for Single Carrier Block Transmission without Guard Interval.”
Read More
Unknown

Alwin Arifin Owner Pizza Hut dan Sri Boga Flour Mill

Nama Sriboga memang kalah populer dibanding Pizza Hut. Tapi tahukah Anda bahwa pemilik restoran pizza terbesar di Indonesia itu adalah Sriboga Raturaya (Sriboga). Pada Juli 2008, Sriboga mengakuisisi 66% saham Pizza Hut Indonesia yang dimiliki oleh PT Recapital Advisory (Recapital), perusahaan private equity. Dengan akuisisi itu, kepemilikan saham Sriboga menjadi 91%. Ya, sebelumnya Sriboga telah memiliki 25% saham perusahaan pelopor bisnis pizza itu. Sementara itu, 9% saham Pizza Hut dimiliki oleh beberapa individu.
Tak banyak yang tahu bahwa keluarga Bustanul Arifin adalah salah satu owner Pizza Hut. Keluarga mantan Menteri Koperasi rezim Orde Baru itu memegang 25% saham Pizza Hut melalui Sriboga. Sisanya, 75% saham Sriboga dikuasai oleh Recapital.

                                                                     Alwin Arifin
 
Menurut Alwin, alasan seretnya modal itulah yang harus melibatkan pihak ketiga. Maklumlah, waktu itu pihaknya butuh dana sangat besar dan Sriboga belum memiliki funding memadai. Pada 2004, Pizza Hut dilego senilai US$ 42 juta. Karena Recapital perusahaan investasi, setelah nilai investasinya meningkat, Pizza Hut dilepas lagi. “Dan siapa lagi yang paling dekat dengan Pizza Hut ini selain kami (Sriboga),” ucap Alwin.

                                                                      Alwin Arifin
                                                               
Perubahan kepemilikan ternyata tidak menambah masuknya orang Sriboga ke jajaran direksi Pizza Hut. Hanya satu orang Sriboga saja yang duduk di dewan direksi. Hingga kini Sriboga telah menghasilkan delapan jenis tepung terigu dengan kadar protein yang berbeda-beda. Ada tepung terigu dengan brand Tali Emas, Beruang Biru, Pita Merah, Tali Emas Special, Naga Emas, Naga Biru, Naga Merah, dan Naga Hijau. Produk itu dibeli oleh beberapa segmen pasar: ritel, korporat, dan UKM.
                                                                  Sri Boga Mill Stone


Read More